Dengan teknologi stem cell, organ manusia biasanya ditumbuhkan dengan menggunakan media buatan. Kini proses itu tak lagi dilakukan di laboratorium, sebab ilmuwan berhasil mengembangkan organ di dalam tubuh spesies lain yakni binatang.
Stem cell atau sel punca yang digunakan merupakan sel pluripoten yang diambil dari embrio. Pluripoten merupakan sel punca yang dengan teknologi tertentu tak hanya bisa dikembangkan menjadi jaringan tertentu, tetapi bisa menjadi sebuah organ.
Biasanya, proses pengembangan stem cell dilakukan di laboratorium dalam lingkungan khusus yang dikondisikan secara cermat. Untuk menciptakan lingkungan itu, tentu saja butuh biaya yang tidak sedikit sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh semua orang.
Untuk mengatasi kendala tersebut, ilmuwan berhasil memanfaatkan tubuh binatang sebagai media untuk menumbuhkan organ dari stem cell spesies lain. Dalam uji coba terbaru, ilmuwan sukses menumbuhkan pankreas tikus di dalam tubuh seekor mencit.
Prof Hiromitsu Nakauchi, pakar stem cell dari University of Tokyomengatakan dengan kesuksesan ini maka peluang untuk menumbuhkan organ manusia di tubuh binatang makin terbuka lebar. Dilihat dari kemiripan struktur Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), yang paling memungkinkan adalah babi.
"Tujuan akhir dari penelitian ini memang untuk menciptakan organ manusia. Kami sukses mengujikannya pada tikus dan mencit, kini kami sangat percaya diri untuk mencobanya pada manusia dan babi," ungkap Prof Nakauchi seperti dikutip dari Telegraph, Senin (20/6/2011).
Prof Nakauchi mengatakan ada beberapa keuntungan mengembangkan organ dari stem cell. Keuntungan yang pertama terkait dengan kelangkaan donor organ, sehingga banyak pasien gagal ginjal dan sebagainya meninggal karena tidak segera mendapatkan transplantasi.
Keuntungan berikutnya menyangkut reaksi penolakan tubuh terhadap organ baru, yang selalu menjadi masalah dalam beberapa kasus transplantasi. Dengan mengembangkan organ dari stem cell-nya sendiri, kemungkinan terjadinya penolakan oleh tubuh diyakini jauh lebih kecil.