Valentino Rossi mengklaim kalau ia sebenarnya tidak hendak menyalip Casey Stoner, dalam insiden yang kemudian menyebabkan keduanya terjatuh dari motor.
Rossi memulai balapan di Jerez, Minggu (3/4/2011), dari posisi 12. Dengan laju yang bagus, rider Ducati itu sukses melewati sejumlah pembalap lain kendati tertahan di belakang Stoner yang saat itu berada di posisi dua.
Pada sebuah tikungan ke kanan, Rossi kemudian terlihat menambah kecepatan sampai menyejajari Stoner yang ada di sebelah kirinya. Rossi kemudian terjatuh dan ikut membawa serta si rider Honda.
Yang melihat situasi tersebut jelas mengira kalau Rossi terjatuh setelah gagal menyalip Stoner yang lantas jadi korban. Padahal Rossi sendiri mengaku tidak ingin melewati rivalnya tersebut.
"Saat aku tiba di belakang Stoner, aku tidak mau melewatinya di momen pengereman," urai Rossi di Autosport.
"Tapi aku mengerem sedikit telat ketimbang dirinya, dan aku tiba terlalu cepat dan tidak punya ruang cukup untuk masuk di bagian luar sehingga aku mencoba masuk ke bagian dalam untuk meminimalisir problem untuk kami berdua, tetapi sialnya aku kehilangan kendali motor bagian depan dan aku ikut membuatnya jatuh," lanjut pembalap asal Italia tersebut.
Akibat insiden tersebut, Stoner harus out dari balapan sedangkan Rossi bisa kembali melaju dan meraih angka. Merasa bersalah, usai balapan Rossi pun langsung minta maaf ke Stoner.
"Itu semuanya kesalahanku dan aku harus minta maaf ke Casey. Aku tahu dia sangat marah karena ia tidak bikin kesalahan apa pun," tutur Rossi.
Proses minta maaf itu sendiri--yang tidak lepas dari sorotan media--berlangsung cukup ganjil. Rossi disebutkan tidak melepaskan helmnya sedangkan Stoner, usai menanyakan kondisi bahu Rossi, mengatakan, keinginan Rossi sudah melebihi kemampuannya.
Menanggapi komentar yang sedikit sinis tersebut, juara dunia kelas primer sebanyak tujuh kali itu tak ambil pusing karena tahu Stoner pasti masih emosi.
"Aku tidak tahu, mungkin ia tidak tahu siapa diriku! Tapi tak apa, cukup adil kok, ia pasti marah dan aku pasti akan merasa begitu juga."
"Aku membuat sebuah kesalahan dan buatku sangat penting untuk minta maaf. Aku tidak tertarik dengan apa yang ia katakan," lugas Rossi.